NEUROSAINS ANAK USIA DINI
“Optimalisasi
Otak Bagian Kiri dan Bagian Kanan
Sesuai
Tahap Perkembangan Anak”
PEMBAHASAN
A.
Pengaruh
Tubuh Dan Fikiran
Sigmund Freud, yang dalam dunia
psikologi dikenal sebagai Bapak Psikoanalis mengatakan bahwa sebagian besar perilaku
manusia dipengaruhi oleh Pikiran Bawah Sadarnya. Kekuatan pikiran bawah sadar
mempengaruhi sebesar 88% dari tindakan kita, sedangkan kekuatan pikiran sadar
hanya berpengaruh sebesar 12%. Pikiran adalah getaran kuat yang dapat membuat
badan kita sehat atau sakit. Pikiran negatif dapat menyebabkan sakit. Sedangkan
pikiran positif dapat menyembuhkan dan merubah kehidupan. Konsep-konsep ini
datangnya bukan dari dunia metode sains yang melenceng. Namun berdasarkan
fakta, terdapat sebuah badan riset ilmu pengetahuan yang sangat hebat untuk
mendukung prinsip-prinsip ini.
Dalam The Book of Healing, Ibnu Sina
atau yang dalam dunia barat disebut Avicenna membahas pikiran, keberadaannya,
pikiran dan hubungannya dengan tubuh, sensasi, persepsi, dll. Mengatakan bahwa
pada tingkat yang paling umum, pengaruh pikiran pada tubuh dapat dilihat pada
gerakan sukarela, tubuh mematuhi setiap kali pikiran ingin menggerakkan
tubuhnya. Tingkat kedua pengaruh pikiran pada tubuh dari emosi dan kemauan.
Pengaruh tubuh
dan fikiran lainnya ialah music. Musik merupakan aspek penting dalam
kehidupan manusia dan respon-respon kita terhadapnya bahkan mungkin terjalin
dengan sangat rumit dalam otak kita. Pengarang buku The Biological Origins of
Music (WALLEN,MERKER DAN BROWN 1999) mengatakan bahwa musik adalah bentuk universal
dari komunikasi yang telah memengaruhi sebuah peranan didalam ikatan, daya tarik dan harmoni
pasangan. Norman Weinberger, seorang ilmuwan saraf dari university of
california di irvine mengatakan (1995) “Semakin banyak penemuan yang mendukung
teori bahwa otak terspesialisasi untuk unsur musik” penelitiannya mengemukakan
bahwa korteks auditori merespons dengan lebih baik kepada frekuensi suara yang
memiliki pola titik nada dan irama debandingkan dengan frekuensi suara yang tak
beraturan dan bahwa sel-sel otak individual memproses kontur melodik. Korelasi
spesifik lainnya didalam otak (area yang merespons khusus pada musik).
Manfread Clynes,Ph.D pengarang buku
Music, (1982) menjelaskan bagaimana musik melibatkan seluruh bagian otak.
Struktur harmonik, kualitas interval, warna nada, dan pola-pola sapsial,
temporal dan jangka panjang dari musik dikenali oleh belahan otak nondominan
kita (pada sebagian besar dari kita, ada dibelahan otak kanan). Disisi lain,
melodi jangka pendek dalam musik seperti volume yang sangat bervariasi, rute
titi nada yang akurat dan cepat, hitungan langkah nada dan lirik dikenali oleh
belahan otak dominan (pada sebagian besar dari kita ada dibelahan kiri).
Musik
telah berkembang menjadi berbagai jenis yang dapat menstimulasi belahan otak
dominan kita secara lebih banyak (karena selera kita telah bergeser menjadi
jenis dengan artistik baru) dan lebih sedikit pada belahan otak non-dominan
(seperti yang diharapkan dari jenis klasik dan barok). Dengan kata lain, music sekarang ini lebih
melibatkan otak.
Pengaruh musik
juga dapat dirasakan pada detak jantung kita, yang dapat mengukur dalam denyut
jantung, yang cenderung menyinkronkan detaknya dengan detak music yang kita
dengar. Semakin cepat musiknya, semakin cepat denyut jantung kita. Jean
Houston,Ph.D. telah sering mengatakan dalam berbagai local karyanya bahwa music
dapat “meningkatkan struktur molekuler di dalam tubuh” Tubuh berensonansi pada
sebuah panjang gelombang molekuler yang stabil. Music memiliki frekuensinya
sendiri, yang dapat berensonansi ataupun berlawanan dengan ritme tubuh kita.
Seperti yang
dirangkum dalam buku Accelerate Learning with Music (Webb dan Webb 1990)
pengaruh potensial music pada tubuh dan pikiran meliputi hal-hal sebagai
berikut :
·
Meningkatkan energy muskuler
·
Meningkatkan energy molekuler
·
Memengaruhi detak jantung
·
Mengubah metabolisme
·
Mengurangi rasa sakit dan stress
·
Menghilang keletihan
·
Membantu pelepasan emosi
·
Menstimulasi kreativitas, sensitivitas dan pemikiran.
B.
Musik
Dan Pembelajaran
1. Definisi
Musik dan Pembelajaran
Musik adalah pantulan dunia di sekitar
kita dan juga orang-orang yang membuatnya. Alam semesta tercipta dengan musik
alam yang sangat indah. Gemuruh, ombak laut, deru angin di gunung, dan rintik
hujan merupakan musik alam yang sangat indah dan sudah terbukti, bagaimana
pengaruh musik alam itu bagi kehidupan manusia. (Sari, 2006:90). Pengertian
lain mengatakan bahwa musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan
berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi budaya dan selera seseorang (http://id.wikipedia.org/wiki/musik).
Sementara itu pengikut Pythagoras
mendefenisikan musik sebagai persatuan sempurna dari hal-hal yang berlawanan,
persatuan dalam keanekaragaman, keserasian dalam pertentangan. Karena musik
tidak hanya mengkoordinasikan irama dan modulasi, tetapi mengatur seluruh
sistem; ujungnya adalah menyatukan dan mengkoordinasikan (Montello, 2004:160).
Proses belajar memerlukan kondisi fisik,
mental, dan emosional yang mendukung information-intake (memasukkan informasi
kedalam otak). Kondisi optimal untuk information-intake adalah saat seseorang
dalam keadaan Alfa. Kondisi Alfa adalah suatu kondisi dimana getaran gelombang
otak manusia berada pada kisaran 8 sampai 12 Hz. Kondisi Alfa optimal adalah
frekuensi 10,5 Hz. Ada beberapa cara unuk bisa masuk kedalam kondisi Alfa ini.
Di antaranya adalah dengan teknik relaksasi, meditasi, pernafasan, visualisasi,
dan mendengarkan musik. Cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan
bantuan musik, karena tubuh kita akan mengikuti ritme musik tersebut (Gunawan,
2004:179)
Musik yang baik adalah sangat berharga
sebagai perangkat pengajaran. Metode pembelajaran yang menyertakan pemaparan
musik kepada anak-anak telah menerapkan seni memadukan musik dengan
pembelajaran ke tingkat pendidikan yang baru dan lebih tinggi (Sari, 2005:51).
Hal ini didukung dengan pernyataan De Porter, dkk. (2005:73) yang menyatakan
bahwa musik berpengaruh pada guru dan siswa. Sebagai seorang guru, kita dapat
menggunakan musik untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental siswa, dan
mendukung lingkungan belajar. Musik membantu siswa bekerja lebih baik dalam
mengingat lebih banyak, musik merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar,
baik secara sadar maupun tidak sadar. Di samping itu kebanyakan siswa memang
mencintai musik.
Selanjutnya para ahli mempercayai bahwa
ada hubungan antara musik dengan perkembangan kepribadian fisik dan psikis
seseorang. Pengaruh ini tidak hanya dimulai setelah lahir, melainkan sejak anak
masih dalam kandungan (Sari, 2005:2). Penggunaan musik bagi siswa yang sedang
membaca informasi atau materi pelajaran, menyanyikan kalimat materi pelajaran
yang penting, memutar musik ketika siswa berdiskusi dimana suara musik sama
besarnya dengan suara yang dikeluarkan siswa, dan masih banyak lagi cara lain
yang bisa dilakukan dengan menggunakan musik untuk pembelajaran (De Porter,
dkk. 2005:73-74).
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa musik
dan pembelajaran merupakan komponen penting dalam pembelajaran semakin seorang
anak mendapat perangsangan melalui musik, gerakan dan kesenian, semakin
cerdaslah dia nantinya. Musik membawa suasana positif dan santai bagi banyak
kelas, juga memungkinkan integrasi indera yang diperlukan untuk ingatan jangka
panjang.
2. Manfaat
Musik Untuk Anak Usia dini
Kepekaan
akan suara dimulai sejak dalam kandungan. Menurut para ahli, bayi di uterus
sejak memasuki bulan keempat atau kelima mulai bereaksi terhadap suara, baik
suara di dalam tubuh maupun dari luar kandungan. Memperdengarkan musik atau
suara lain yang menyenangkan bagi bayi yang masih di dalam kandungan ternyata
bisa menstimulasi sistem pendengaran mereka dan berpengaruh positif pada
respons mereka terhadap musik dan suara-suara lain setelah mereka lahir.
Jauh sebelum anak-anak mampu mengucapkan kata-kata yang dapat dimengerti, orang
tua bisa memperkenalkan inti komunikasi dan hubungan sosial kepada mereka
dengan cara mendukung serta mendorong mereka untuk mengembangkan keterampilan
berbahasa. Karena kepekaan akan musik dan unsur-unsurnya (ritme, pitch
(tinggi rendahnya nada) dan timbre (warna suara)) berkembang dengan
kecepatan yang sama seperti berbicara, musik dapat menjadi alat bantu yang
ampuh untuk mengembangkan kepekaan akan suara dan keterampilan berbahasa.
Kecepatan anak-anak menghafal lagu-lagu populer dan jingle-jingle iklan
di TV menunjukkan manfaat menggabungkan musik dengan bahasa verbal maupun
nonverbal. Tanpa kita sadari musik dapat membantu kita semua, baik anak-anak
maupun dewasa, untuk menyimpan sejumlah besar informasi.
Musik
memiliki nilai positif yang membantu perkembangan anak sejak dini. Berikut ini
beberapa alasan manfaat musik untuk
anak usia dini:
1. Meningkatkan kemampuan otak anak
Memberikan
kesempatan bagi anak-anak untuk mendengarkan berbagai macam suara (khususnya
musik), sepanjang tahun pertama, akan menstimulasi otak mereka untuk membentuk
berbagai macam “koneksi suara”. Hal ini akan memudahkan mereka memperbanyak
simpanan suara dalam hidup mereka selanjutnya. Memperkenalkan musik sedini
mungkin terbukti meningkatkan keragaman, fleksibilitas dan daya tahan koneksi
saraf tersebut, terutama di bidang matematika, bahasa dan logika.
“Semakin banyak penelitian yang
memperlihatkan hubungan antara pencapaian akademik yang tinggi pada anak-anak
yang belajar bermain musik,” kata ahli musik anak-anak, Meredith LeVande.
“Musik menstimulasi bagian otak yang berhubungan dengan kemampuan membaca,
matematika, dan perkembangan emosi,” katanya.
2. Meningkatkan daya ingat
Musik
dapat membantu meningkatkan daya ingat anak. Berpartisipasi dengan musik di
usia dini bisa membantu meningkatkan kemampuan belajar anak dan ingatannya
dengan merangsang pola-pola yang berbeda pada perkembangan otaknya
Anak yang belajar musik baik secara
langsung atau dari media lain cenderung belajar berpikir secara kreatif dan
memecahkan masalah dengan cara membayangkan berbagai alternatif solusi yang
ada. Terdapat pula hubungan yang sangat erat antara musik dan daya nalar
spasial (spatial intelligence – kemampuan untuk menangkap informasi
tertentu dengan cepat dan dapat membuat gambaran secara mental atas hal-hal
yang dilihat).
3. Membantu anak bersosialisasi
Secara
sosial, anak-anak yang terlibat dalam grup musik belajar kemampuan penting
dalam kehidupan seperti bagaimana berempati dengan orang lain, bagaimana
bekerja sama dalam tim, dan menghargai orang lain.
4. Meningkatkan kepercayaan diri.
Dengan
membantu anak-anak mengembangkan harga diri secara positif, berarti membantu
menumbuhkan rasa tanggungjawab, kemandirian, dan kemampuan untuk mengontrol diri
secara positif dan sehat (yakni percaya akan kemampuan diri sendiri, mampu
mengandalkan diri sendiri). Dengan menggunakan musik dan suara dalam berbagai
cara yang kreatif, para orangtua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan
identitas diri yang sehat, yang membentuk harga diri positif sejak awal.
5. Meningkatkan kesabaran
Ketika
bermain musik di sebuah band atau orkestra, seorang pemain harus mampu menunggu
giliran memainkan musik ataupun memainkan alat musiknya sesuai dengan porsi
kebutuhan musik itu sendiri, jika tidak maka seluruh susunan musik akan hancur.
Inilah yang mengajarkan anak untuk melatih kesabaran mereka, termasuk ketika
dituntut kesabarannya saat mempelajari partitur musik sebuah lagu baru.
6. Membantu anak terhubung dengan orang lain
Musik
bisa sangat membantu anak untuk lepas dari kecemasan hidupnya, membuat mereka
lebih bersemangat dan terhubung dengan orang lain. Bahkan dampak musik akan
dapat membentuk jiwa anak yang akan berlanjut untuk memiliki rasa empati,
peduli, kelembutan sikap dan kehidupan yang seimbang.
7. Mengajarkan cara belajar yang konstan
Belajar
musik menurut para ahli mendorong anak untuk terus belajar. Semakin mengetahui
musik maka akan semakin mendorong anak untuk tak berhenti untuk mencari
pengetahuan. Latihan atau pendidikan musik pada usia dini akan sangat
membantu perkembangan pada bagian otak tertentu yang digunakan untuk
mempelajari bahasa dan daya nalar.
8. Bentuk ekspresi yang terbaik
Musik
merupakan sarana yang efektif untuk mengungkapkan ekspresi seseorang. Banyak
orang melakukan cara yang salah atau berkata terus-menerus untuk mengungkapkan
atau mengekspresikan dirinya. Namun anak yang belajar musik tak perlu
melakukannya. Mereka bisa mengekspresikan dirinya lewat musik. Dengan demikian,
pendidikan musik dapat menjadi sarana pendidikan afektif untuk menyalurkan
emosi dan ekspresi anak. Selain itu, pendidikan musik dapat menjadi pendidikan
keterampilan. Jadi secara konseptual, pendidikan musik sangat besar peranannya
bagi proses perkembangan anak.
9. Mengajarkan disiplin
ntuk
meningkatkan kemampuan bermusik, anak akan diajarkan untuk berdisiplin. Hal ini
terjadi ketika mereka diajarkan bahwa jika memang ingin mencapai kemampuan
musik tertentu, mereka harus mengikuti kelas atau kursus bermusik yang memiliki
sejumlah tahap. Dengan mengikuti ini saja, anak diajarkan untuk disiplin.
10. Mendorong kreativitas
Memainkan
musik akan mengajarkan anak untuk lebih kreatif. Sebuah sikap yang sangat bagus
untuk perkembangan pikiran, tubuh, dan jiwa. pendidikan musik merupakan
sarana yang paling efektif bagi pendidikan kreativitas anak baik dari segi
kognitif, afektif, dan psikomotor. Biarkan anak untuk mengekspresikan dirinya
melalui musik. Karena dengan musik maka akan tercipta hal-hal baru pada
diri anak.
Pada
dasarnya semua karya lagu/musik itu baik dan memiliki nilai estetis tersendiri.
Berikut ini beberapa kriteria musik
yang mampu menstimulasi tumbuh kembangnya anak, diantaranya:
-
Memiliki melodi menyenangkan, menarik, dan menggembirakan,
-
Memiliki lirik yang positif, mendidik (memiliki nilai
edukasi) dan membangkitkan semangat,
-
Memiliki ritme dan ketukan yang teratur,
-
Memberi inspirasi anak untuk bergerak, meloncat ataupun
menari.
-
Musik yang sederhana dan sering mengalami pengulangan, mampu
merelaksasi anak (kompleksitas pada musik sangat relatif),
-
Musik-musik klasik, beberapa penelitian telah dilakukan
dalam pembuktian manfaat musik klasik bagi kesehatan, terutama untuk kecerdasan
otak anak. Salah satunya adalah Don Campbell, seorang musisi sekaligus
pendidik, bersama Dr. Alfred Tomatis, seorang psikolog, mengadakan penelitian
untuk melihat efek positif dari beberapa jenis musik. Dalam hal ini musik
klasik terbukti dapat meningkatkan fungsi otak dan intelektual manusia
(khususnya anak) secara optimal.
-
Musik tradisional (musik rakyat/lagu daerah), pada umumnya
isi dari syair/liriknya memuat nasehat-nasehat positif tentang kehidupan. dan
melodi lagu umumnya memiliki identitas yang mencirikan budaya musik daerah asal
lagu tersebut, sehingga musik rakyat dapat menjadi jembatan dalam
memperkenalkan anak pada budaya lokal Indonesia.
3. Mengintegrasikan
Musik dalam Pembelajaran PAUD
Seiring
dengan perkembangan zaman, masyarakat menyadari dan secara intensif mulai
menggunakan keajaiban-keajaiban yang diciptakan oleh musik. Musik secara luar biasa memberi dampak
positif dalam meningkatkan kemampuan belajar dan kehidupan.
Penggunaan
media musik akan menciptakan atmosfir dan meningkatkan aktifitas belajar mengajar
yang lebih baik. Ditambah, dengan menggunakan musik membuat kegiatan belajar
lebih menarik dan menyenangkan. Musik adalah salah satu hal menyenangkan dalam
hidup, dan akan sama menyenangkannya dalam proses belajar.
Musik
dapat membantu dalam proses belajar karena beberapa hal berikut:
v Menguatkan aktifitas pembelajaran
secara positif
v Menciptakan atmosfir yang lebih baik
v Membangun resolusi
v Memberi semangat dalam aktifitas
belajar
v Merubah pola pemikiran (kearah yang
positif)
v Memfokuskan konsentrasi
v Meningkatkan atensi/perhatian
terhadap materi belajar
v Meningkatkan kemampuan mengingat
v Memfasilitasi pengalaman
multisensorik
v Mengurangi ketegangan membantu
relaksasi
v Menciptakan imajinasi kreatif
v Memberi inspirasi dan motivasi
v Memberikan elemen “kesenangan”
Terdapat
3 cakupan pengajaran dimana dengan mengintegrasikan musik, pembelajaran dapat
lebih efektif, diantaranya:
1. Belajar Mengenai Informasi
Musik
dapat digunakan untuk mengingat pengalaman belajar dan informasi. Dalam
pembelajaran aktif (active learning experiences), musik mengaktifasi
anak secara mental, fisik, emosi yang berdampak pada peningkatan pemahaman
materi belajar.
2. Atensi, Prilaku dan Atmosfir
Dengan
memutar musik ataupun mengajak bernyanyi bersama pada saat anak akan masuk dan
keluar kelas, akan menambah atensinya terhadap pelajaran yang diterima, dan
secara otomatis atmosfir belajar akan tercipta. Musik memberi lingkungan yang
positif untuk anak berinteraksi, berkomunitas dan bekerjasama. Dengan
menyanyikan lagu “ritual” selamat datang atau sampai jumpa bersama-sama,
ataupun aktifitas musik secara berkelompok lainnya dapat membangun pengalaman
berkomunitas yang baik pada anak.
3. Ekspresi Personal
Mendengarkan
musik sebagai latar berguna dalam menstimulasi ekspresi personal seorang anak
dalam kegiatan menulis, seni, gerak/tari, dan lain sebagainya. Memutar musik
solo piano baik lagu klasik ataupun pop, akan membantu anak menjadi lebih fokus
dalam kegiatan menggambar, mewarnai ataupun menulis dalam waktu yang lama,
dibandingkan tanpa mendengarkan musik. Dalam beberapa penelitian, seorang anak
yang diperdengarkan musik mampu membuat tulisan dua kali lebih panjang daripada
tanpa diperdengarkan musik.
Jenis
musik yang dapat membantu proses pembelajaran, diantaranya yaitu:
Ø Musik klasik, kompleksitas musik
klasik merangsang kompleksitas bagian otak. Selain itu musik klasik juga mampu
untuk menyeimbangkan antara otak kanan dengan otak kiri atau biasa disebut
dengan kecerdasan intelektual dengan emosional siswa. Seperti musik
karya Mozart
Ø Nature Sound Music, merupakan bentuk integratif
musik klasik dengan suara-suara alam. Seperti komposisi musik barok disertai
dengan latar belakang suara ombak lautan atau gemercik air.
Ø Ayat suci, pembacaan ayat suci
secara musikal dapat memberikan ketenangan bagi yang mendengarkannya sehingga
dapat mewujudkan rileks tapi mampu untuk berkonsentrasi untuk menerima
pelajaran.
Manfaat penggunaan musik untuk membantu proses pembelajaran yaitu :
1) Musik akan membuat siswa rileks dan
mengurangi stress yang akan menghambat proses pembelajaran.
2) Merangsang kreativitas dan kemampuan
berpikir siswa sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
3) Membantu kreativitas dengan membawa
otak pada gelombang tertentiu.
4) Merangsang minat baca, keterampilamn
motorik dan perbendaharaan kata.
5) Sangat efektif untuk proses
pembelajaran yang melibatkan pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar.
- Consert Reading
Sebuah concert reading
atau membaca konser (membaca mengikuti irama musik konser) adalah sebuah teknik
penggunaan musik yang sangat bermanfaat sebagai pasangan untuk menyampaikan
volume konten dalam jumlah besar ke dalam otak. Menurut Dr. Lozanov
(1979,1991), sebuah konser ditampilkan dengan baik dapat melakukan 60 persen
dari pekerjaan mengajar anda dalam waktu sekitar persen.
Lozanov menemukan bahwa
konser yang disampaikan dengan baik dapat membuka gerbang kepada pembelajaran,
menjangkau pikiran tak sadar, menciptakan
pemahaman materi yang sedang dipelajari dengan baik, mengaktifkan memori jangka
panjang, dan mengurangi jam belajar secara keseluruhan. Ada tiga fase bacaan
konser dalam pendekatan pembelajaran terekselerasi.
- Pra pertunjukan
Hal ini merupakan periode
pengglobalan awal,yang gambaran besarnya terutama difokuskan. Sertakanlah musik
yng membangkitkan minat serta menarik perhatian dengan muatan penggambaran yang
singkat,ringan dan lucu. Hal ini dapat disempurnakan dengan konten dalam bemtuk
paduan suara,perumpamaan,himne, atau puisi. Fase ini dapat membangun
kepercayaan diri dan antisipasi dan harus dilakukan pada awal dari sebuah sesi
baru ketika topik yang masih segar diperkenalkan. Secara umum, lakukan pra
pertunjukan ini dalam waktu sekitar tiga samapai tujuh menit cukup singkat
untuk bisa menjadi dramatis,menginspirasi, atau mengejutkan.
·
Konser
aktif
Hal ini merupakan periode
ketika kita menampilkan inti dari konten dengan cara yang drmatis menggunakan
sebuah pilihan interaksi klasik atsu romantis. Dengan terbukanya mata mereka,
para .peserta didik akan mendengar saja konserny tampa berusaha untuk
mengingatnya. Materi nya disamapaikan dalam konteks yang mengikutsertakan
metafora, bacaan darmatis, naskah,atau teks. Fase ini paling efektif pada
pertengahan atau hampir menjelang akhir sesi pembelajaran. Periode konser aktif
akan paling efektif jika berdurasi sekitar lima sampai sepuluh jam dari seluruh
jam pelajaran kelas. Tiga puluh detik pertama dari konser aktif haruslah
berupa usik saja. Begitu musiknya
berhenti atau menjadi lebih tenang, sampaikan materi anda kemudian begitu
musiknya mulai lagi, kembali mendengarkan musik saja. Teknik ini disebut
sebagai sound surfing( menjelajah dengan suara).
·
Mengulang
pasif
Periode ini adalah dimana
kits membiarkn mussik dan pesan melakukan pengulangan sederhana dari materi
baru kepada pikiran tak sadar dari para peserta didik, sementara mereka releks
secara pasif dengan mata terpejam. Materi yang sama seperti yang digunakan
dalam fase konser aktif dapat di ulang kembali, tetapi gunakan pilihan musik
pelengkap jenis barok daripada yang romantis. Fase ini biasanya dilakukan
berkisar antara lima sampai delapan menit dan dilakukan pada akhir sesi
pembelajaran.
Ketika melakukan kegiatan
membaca konser (concert reading ) dengan musik,kita dapat menggunakan hanya
satu fase dari tiga fase yang ada. Tips-tips berikut ini mungkin juga akan
berguna :
a.
Pastikan
bahwa kita mengetahui semua muatan pelajaran kita dengan baik dan merasa yakin
dengan maknanya. Katakan pada para peserta didik apa yang akan anda cakupi
dalam membaca konser dan berikan ulasan singkat verbal. Lakukan ini bila kia
sedang memberikan tugas langsung yang mencukupi materi tersebut.
b.
Pastikan
bahwa kita sudah pernah mendengar musik tersebut beberapa kali supaya kita
mengenalnya dengan baik.
c.
Ciptakan
lingkungan yang merelekskan,redupkan cahay yang terang,buatlah agar mula-mula
para pembelajar berdiri dan sedikit bergerak,lakukan pernapasan panjang,berikan
beberapa sugesti positif beberapa sugesti positif yang diharapkan dan doronglah
agar para peserta didik merasa nyaman
d.
Ciptakan
beberapa kredibilitas, umumkan nama musik yang dipilih, komposernya, periode
waktunya,dan untuk apa semua itu diketahui. Hal ini akan menghalangi para
pembelajar dari bertanya-tanya tentang musik bersebut dan merasa terganggu.
e.
Volume
suaranya harus cukup besar supaya bisa dramatid selama melalui bagian tampa
bicara dan cukup lembut supaya anda dapat berbicara selama masa tenang dari
musik tersebut
f.
Ciptakan
antisipasi sejak awal, berhenti dan
dapatkan perhatian pendengar, tunggu sampai alunan pendahuluan dari musik
tersebut berakhir, kemudian mulailah dengan antusias
g.
Berikan
sentuhan dramatis pada cara membaca kita. Buatlah gerakan dan gestur yang
signifikan untuk menekankan poin kuncinya. Bayangkanlah diri kita sepertti
pemeran dalam drama.
h.
Bereksperimenlah,
melakukan concert reading adalah cara yang baik untuk mendapatkan
kesenangan,menjadi kreatif dan merasa nyaman, kita akan melakukan dengsn penuh
percaya diri dan berkompeten.
D. Motivasi
Motivasi adalah proses menjelaskan
intensitas, arah
dan ketekunan seseorang individu untk mencapai tujuannya. Dalam hubungan antara
motivasi dan intensitas,
intensitas
terkait dengan seberapa giat sesorang berusaha, tetapi tinggi tidak menghasilkan
prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya upaya tersebut dikaitkan dengan
arah yang menguntugkan.
sebaliknya
elemen yang terakhir, kekuatan merupakan ukuran mengenai berapa lama
seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Variabel
motivasi yaitu:
·
Motivasi atas kebutuhan
·
Pengharapan atas
lingkungan kerja
·
Kebutuhan atas imbalan
Dalam
usaha yang tak pernah habisnya untk mengontrol, memanipulasi, mengelola dan mempengaruhi
pembelajar, sebagian
pendidik telah menjadi terbiasa menggunakan imabalan, tetapi mengingat
prinsip-prinsip operasional otak,
teknik
ini sebetulnya tidak produktif.
Beberapa strategi untuk meningkatkan motivasi
instrinsik diantaranya yaitu :
·
Penuhi
kebutuhan dan sasaran pembelajar
Otak secara biologis
dirancang untuk bertahan. Ia akan belajar apa yang dibutuhkan untuk belajar
bertahan. Pendidik dapat mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh
siswanya dan menjadikan prioritas utama. Siswa yang berada pada usia dibawah
enam tahun mempunayi kebutuhan yang lebih tinggi akan rasa aman,
keterprediksian dan membutuhkan pendidik (seorang guru).
·
Berikan
rasa memiliki kontrol dan pilihan
Kreativitas dan pilihan
member kesempatan pada siswa untuk mengekspresikan diri mereka serta merasa
dihargai. Kebalikan hal ini adalah manipulasi, tekanan dan kotrol.
·
Doronglah
dan berikan ikatan social positif
Hal ini dapat terjadi dalam
berbagai bentuk, guru, teman sekelas, situasi atau kelompok yang disukai.
Doronglah kerja kelompok, koaborasi dan aktivitas kelompok.
·
Dukung
rasa ingin tahu
Menuntut rasa ingin tahu
merpakan suatu hal yang bersifat alami oleh otak manusia.
·
Libatkan
emosi yang kuat
Libatkan emosi secara
produktif dengan kisah, permainan, contoh-contoh personal, kegembiraan,
permaianan peran, ritual dan music.
·
Dukunglah
asupan gizi yang layak
Nutrisi yang lebih baik
berarti kesiagaan mental yang lebih baik pula.
·
Sertakan
inteligensia berganda
Stimulasilah pembelajar
melalui kekuatan-kekuatan mereka mulai dari kemampuan spasial, anggota
tubuh-kinestetik, interpersonal dan linguistic verbal sampai intrapersonal,
musical ritmik dan matematika logic.
·
Berbagi
cerita sukses
Sampaikanlah kisah-kisah
yang menginspirasikan tentang pembelajar lain yang telah berhasil melampaui
rintangan untuk mencapai keberhasilan.
·
Berikan
penghargaan
Hal ini bisa meliputi pujian
yang sesuai dan dibarengi dengan kegiatan positif lainnya akan memacu tindakan lebih
lanjut.
·
Tingkatkan
frekuensi umpan balik
Kegiatan yang dilakukan oleh
peserta didik harus diberikan umpan balik, agar mereka lebih termotivasi lagi
untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenagkan lainnya.
·
Kelola
kondisi psikologis
Tidak ada sesuatu yang
disebut sebagi siswa yang tidak termotivasi, melainkan kondisi yang tidak
memotivasi. Kembangkanlah kondisi antisipasi dan menantang pada diri siswa,
·
Berikan
harapan untuk sukses
Peserta didi harus tahu
bahwa meraih kesuksesan itu adalah sesuatu yang memungkinkan bagi mereka.
Terlepas dari adanya berbagai hambatan atau seberapa jauhnya mereka
ketinggalan, harapan itu tetap penting.
·
Mode
peran kesenangan dalam belajar
Pembelajaran anak usia 99%
terjadi dalam keadaan tidak sadar, semakin semnagat seorang pendidik terhadap
pembelajaran yang akan diberikan, akan membuat peserta didik semakin
termotivasi.
·
Tandai
kesuksesan dan pencapaian dengan kegembiraan
Hal ini termasuk penghargaan
oleh teman, pesta, makanan, sorakan dan pjian seperti tos.
·
Peliharalah
lingkungan pembelajaran yang aman secara fisik dan emosional
Lingkungan yang didalamnya
terdapat rasa aman serta tempat bertukar pendapat dan menawarkan bantuan
merupakan hal yang sangat bermanfaat untuk anak. Penuhi kebutuhan fisik para
pembelajar dengan memberikan pencahayaan, air minum, makanan, gerakkan yang
mmadai serta tempat duduk yang nyaman dan jauh dari bahaya.
·
Sertakan
gaya belajar individu siswa
Berikan pilihan tentang
bagaimana siswa belajar dan keragaman tentang apa yang mereka pelajari supaya
mereka dapat menggunakan gaya belajar mereka sendiri.
·
Tanamkan
keyakinan positif tentang kemampuan dan konteks
Dukunglan para pembelajar
ketika mereka menghadapi tantangan-tantangan yang menyulitkan dan berusaha
untuk mempengaruhi mereka secara positif.
Area utama motivasi manusia adalah
makanan, cinta, seks, dan pencapaian. Tujuan-tujuan yang
mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya, individu
dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena motivasi intrinsik (keinginan beraktivitas atau meraih
pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari melakukan
aktivitas tersebut), atau karena motivasi ekstrinsik, yakni keinginan untuk mengejar
suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal. disamping itu
terdapat pula fsktor yang lain yang mendukung diantaranya ialah faktor internal
yang datang dari dalam diri orang itu sendiri.
KESIMPULAN
Pengaruh tubuh dan fikiran lainnya ialah music. Musik
merupakan
aspek penting dalam kehidupan manusia dan respon-respon kita terhadapnya bahkan
mungkin terjalin dengan sangat rumit dalam otak kita.
Musik
adalah pantulan dunia di sekitar kita dan juga orang-orang yang membuatnya.
Alam semesta tercipta dengan musik alam yang sangat indah. Gemuruh, ombak laut,
deru angin di gunung, dan rintik hujan merupakan musik alam yang sangat indah
dan sudah terbukti, bagaimana pengaruh musik alam itu bagi kehidupan manusia.
(Sari, 2006:90). Pengertian lain mengatakan bahwa musik adalah bunyi yang
diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi budaya dan
selera seseorang.
Musik
yang baik adalah sangat berharga sebagai perangkat pengajaran. Metode
pembelajaran yang menyertakan pemaparan musik kepada anak-anak telah menerapkan
seni memadukan musik dengan pembelajaran ke tingkat pendidikan yang baru dan
lebih tinggi
Selanjutnya
para ahli mempercayai bahwa ada hubungan antara musik dengan perkembangan
kepribadian fisik dan psikis seseorang. Pengaruh ini tidak hanya dimulai
setelah lahir, melainkan sejak anak masih dalam kandungan
DAFTAR
RUJUKAN
·
Harras, Kholid A. dan Andika Dutha Bachari. (2009). Dasar-dasar
Psikolinguistik. Bandung: UPI press.
·
Mar’at, Samsunuwiyati. (2005). Psikolinguistik: Suatu
Pengantar. Bandung: Refika Aditama.
·
Ruqayyah. (2008). Pemerolehan Bahasa Anak Usia 4-6 Tahun
(Tinjauan tentang Jenis Tindak Tutur yang Dikuasai Anak Usia 4-6 Tahun, Studi
Kasus Anak Usia 4-6 Tahun di
Taman Kanak-kanak Al-mustaqim). [Online].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar