Senin, 30 November 2015

STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN KOMPETENSI SOSIAL ANAK USIA DINI





STRATEGI DALAM  PEMBELAJARAN KOMPETENSI SOSIAL ANAK USIA DINI

a.       Strategi Pembelajaran yang Berpusatpada Anak
Anak merupakan individu yang sedang tumbuh dan berkembang. Anak juga merupakan makhluk yang aktif. Atas dasar faktatersebut maka dikembangkan strategi pembelajaran berdasarkan:
1)pendekatan perkembangan dan
2)pendekatan belajar aktif.
b. Karakteristik pembelajaran yang berpusat pada anak
Pembelajaran yang berpusat pada anak memiliki karakteristik sebagai berikut (Masitoh dkk., 2005: 8.5 – 8.6).
·      Prakarsa kegiatan tumbuh dari anak.
·      Anak memilih bahan-bahan dan memutuskan apa yang akan dikerjakan.
·      Anak mengekspresikan bahan-bahan secara aktif dengan seluruh inderanya.
·      Anak menemukan sebab akibat melalui pengalaman langsung dengan objek.
·      Anak mentransformasi dan menggabungkan bahan-bahan.
·      Anak menggunakan otot kasarnya.
c. Sintaks pembelajaran yang berpusat pada anak
Pembelajaran yang berpusat pada anak terdiri dari 3 tahap utama, yaitu : tahap merencanakan, tahap bekerja, dan tahap review.
1) Tahap merencanakan (planning time)
Pada tahap ini guru member kesempatan kepada anak-anak untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukannya. Guru, misalnya, menyediakan alat-alat bermain yang terdiri dari : a) balok-balok kayu, b) model buah-buahan, c) alat-alat transportasi, d) buku-buku cerita, e) peralatan menggambar, dan f) macam-macam boneka.
2) Tahap bekerja (work time)
Setelah memilih kegiatan yang akan dilakukannya, anak kemudian dikelompokkan berdasarkan kegiatan yang dipilih. Pada tahap ini anak mulai bekerja, bermain, atau memecahkan masalah sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Guru mendampingi siswa, memberikan dkungan dan siap memberikan bimbingan jika anak membutuhkan.
3) Review / recall
Setelah anak-anak selesai melakukan aktivitasnya, mereka kemudian diberi kesempatan untuk mengungkapkan pengalamannya secara langsung. Pada tahap ini guru berusaha agar ana-anak mengungkapkan perasaannya dengan tepat.
b.      Strategi Pembelajaran Melalui Bermain
a.      Rasional strategi pembelajaranmelalui bermain
Bermain merupakan kebutuhan anak.Bermain merupakan aktivitas yang menyatu dengan dunia anak, yang di dalamnyaterkandung bermacam-macam fungsi seperti pengembangan kemampuan fisik motorik,kognitif, afektif, social, dst. Dengan bermain akan mengalami suatu proses yangmenarahkan pada perkembangan kemampuan manusiawinya.
b.       Sintaks pembelajaran melaluibermain
Strategi pembelajaran melaluibermain terdiri dari 3 langkah utama, yaitu: tahap prabermain, tahap bermain,dan tahap penutup.

c.       Strategi Pembelajaran Melalui bercerita
a. Rasional strategi pembelajaran melalui bercerita
·         Bagi anak TK mendengarkan cerita yang menarik dan dekat dengan lingkungannya merupakan kegiatan yang mengasyikkan.
·         Guru dapat memanfaatkan kegiatan bercerita untuk menanamkan nilai-nilai positif pada anak.
·         Kegiatan bercerita juga memberikan sejumlah pengetahuan social, nilai-nilai moral dan keagamaan.
·         Pembelajaran dengan bercerita memberikan memberikan pengalaman belajar untuk mendengarkan.
·         Dengan dengan mendengarkan cerita anak dimungkinkan untk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
·         Membantu anak untuk membangun bermacam-macam peran yang mungkin dipilih anak, dan bermacam layanan jasa yang ingin disumbangkan anak kepada masyarakat.
b.Sintaks pembelajaran melalui bercerita
a.       Menetapkan tujuan dan tema cerita.
b.      Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih, misalnya bercerita dengan membacalangsung dari buku cerita, menggunakan gambar-gambar, menggunakan papanflannel, dst.
c.       Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan bercerita sesuaidengan bentuk bercerita yang dipilih.
d.      Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan bercerita, yang terdiri dari:
·         menyampaikan tujuan dan tema cerita,
·         mengatur tempat duduk,
·         melaksanaan kegiatan pembukaan,
·         mengembangkan cerita,
·         menetapkan teknik bertutur,
·         mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita.
e.       Menetapkan rancangan penilaian kegiatan bercerita
Untuk mengetahui ketercapaian tujuanpembelajaran dilaksanakan penilaian dengan cara mengajukanpertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan isi cerita untuk mengembangkanpemahaman anak aka isi cerita yang telah didengarkan.
d.  Strategi Pembelajaran Melalui Bernyanyi
a. Rasional strategi pembelajaran melalui bernyanyi
a.  bernyanyibersifat menyenangkan,
b. bernyanyi dapat dipakai untuk mengatasi kecemasan,
c. bernyanyi merupakan media untuk mengekspresikan perasaan,
d. bernyanyi dapatmembantu membangun rasa percaya diri anak,
e. bernyanyi dapat membantu dayaingat anak,
f. bernyanyi dapat mengembangkan rasa humor,
g. bernyanyi dapatmembantu pengembangan keterampilan berpikir dan kemampuan motorik anak,
h. bernyanyi dapat meningkatkan keeratan dalam sebuah kelompok.
b. Sintaks pembelajaran melalui bernyanyi
Strategi pembelajaran denganbernyanyi terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.
1) Tahap perencanaan, terdiri dari:
(a)penetapkan tujuan pembelajaran,
(b)penetapan materi pembelajaran,
(c)menetapkan metode dan teknik pembelajaran, dan
 (d) menetapkan evaluasi pembelajaran.
2) Tahap pelaksanaan, berupapelaksanaan apa saja yang telah direncanakan, yang terdiri dari:
(a)kegiatan awal : guru memperkenalkan lagu yang akan dinyanyikan bersama danmemberi contoh bagaimana seharusnya lagu itu dinyanyikan serta memberikanarahan bagaimana bunyi tepuk tangan yang mengiringinya.
(b)Kegiatan tambahan : anak diajak mendramatisasikan lagu, misalnya lagu Dua MataSaya, yaitu dengan melakukan gerakan menunjuk organ-organ tubuh yang ada dalamlirik lagu.
(c)Kegiatan pengembangan : guru membantu anak untuk mengenal nada tinggi danrendah dengan alat musik, misalnya pianika.
3) Tahap penilaian, dilakukan denganmemakai pedoman observasi untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang telahdicapai anak secara individual maupun kelompok.
e. Strategi Pembelajaran Terpadu
a. Rasional strategi pembelajaran terpadu
Dengan pembelajaran terpadu, pembelajaran yang mengintegrasikan kedalam semua bidang kurikulum atau bidang-bidang pengembangan, berbagaikemampuan anak yang ada pada anak diharapkan dapat berkembangan secara optimal.
b. Karakteristik strategi pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu memilikikarakteristik : 1) dilakukan melalui kegiatan pengalaman langsung, 2) sesuaidengan kebutuhan dan minat anak, 3) memberikan kesempatan kepada anak untukmenggunakan semua pemikirannya, 4) menggunakan bermain sebagai wahana belajar,5) menghargai perbedaan individu, dan 6) melibatkan orag tua atau keluargauntuk mengoptimalkan pembelajaran (Masitoh dkk., 2005: 12.10).
c. Prinsip-prinsip strategi pembelajaran terpadu
1) berorientasi padaperkembangan anak, 2) berkaitan dengan pengalaman nyata anak, 3)mengintegrasikan isi dan proses belajar, 4) melibatkan penemuan aktif, 5)memadukan berbagai bidang pengembangan, 6) kegiatan belajar bervariasi, 7)memiliki potensi untuk dilaksanakan melalui proyek oleh anak, 8) waktupelaksanaan fleksibel, 9) melibatkan anggota keluarga anak, 10) tema dapatdiperluas, dan 11) direvisi sesuai dengan minat dan pemahaman yang ditunjukkananak (Masitoh dkk., 2005: 12.10).
d. Manfaat strategi pembelajaran terpadu
Ada beberapa manfaat dari strategi pembelajaran terpadu, yaitu: 1) meningkatkan perkembangan konsep anak, 2) memungkinkan anak untuk mengeksplorasi pengetahuan melalui berbagai kegiatan, 3) membantu guru dan praktisi lainnya untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya, dan 4) dapat dilaksanakan pada jenjang program yang berbeda, utnuk semua tingkat usia, dan untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
e. Sintaks pembelajaran terpadu
Prosedur pelaksanaan pembelajaran terpadu terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut (Masitoh dkk., 2005: 12.19 – 12.20).
1) Memilih tema
Pemilihan tema untuk pembelajaran terpadu dapat bersumber dari: (a) minat anak, (b) peristiwa khusus, (c) kejadian yang tidak diduga, (d) materi yang dimandatkan oleh lembaga, dan (e) orang tua dan guru.
Ada beberapa kriteria untuk pemilihan tema, yaitu: (a) relevansi topik dengan karakteristik anak, (b) pengalaman langsung, (c) keragaman dan keseimbangan dalam area kurikulum, (d) ketersediaan alat-alat, dan (e) potensi proyek.
2) Penjabaran tema
Tema yang sudah diplih harus dijabarkan ke dalam sub tema-sub tema dakan konsep-konsep yang didalamnya terkandung istilah (term), fakta (fact), dan prinsip (principle), kemudian dijabarkan ke dalam bidang-bidang pengembangan dan kegiatan belajar yang lebih operasional.
3) Perencanaan
Perencanaan harus dibuat secara tertulis sehingga memudahkan guru untuk mengetahui langkah-langkah apa yang harus ditempuh. Tentukan tujuan pembelajaran, kegiatan belajar, waktu, pengorganisasian anak, sumber rujukan, alat-permainan yang diperlukan, dan penilaian yang akan dilakukan.
4) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dilakukan dan dikembangkan kegiatan belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Pada saat proses berlangsung dilakukan pengamatan terhadap proses belajar yang dilakukan oleh anak.
5) Penilaian
Penilaian dilakukan pada saat pelaksanaan dan pada akhir kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk mengamati proses dan kemajuan yang dicapai anak melalui kegiatan pembelajaran terpadu.

2.Metode –Metode Pembelajaran Dalam Mengembangkan Kompetensi Sosial Anak Usia Dini
 1.pengertian metode
Metode pembelajaran anak usia dini merupakan cara-cara atau teknik yang digunakan agar tujuan pembelajaran tercapai.
Penggunaan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter anak akan dapat memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak.
2.macam-macam met ode pembelajaran
1.      Ceramah
Metode ini sangat umum digunakan dalam proses pembelajaran, tidak terkecuali pada pendidikan anak usia dini. Adapun kelebihan metode ceramah adalah:
-  Banyak materi dapat disampaikan pada proses pembelajaran.
Sedangkan Kekurangannya adalah :
- Sifatnya hanya satu arah, sehingga tidak mendorong anak untuk aktif dan kreatif.
2.Bercakap ( dialog dengan tanya jawab )
Dalam metode ini terkandung beberapa kelebihan, yaitu:
-  Anak didorong untuk lebih aktif dalam menjawab dan bertanya, sehingga dapat   merangsang kemampuan berfikirnya.
-   Guru dapat mengetahui perkembangan setiap anak, karena guru dapat langsung menilai kemampuan anak dalam menjawab atau bertanya. Sehingga guru dapat melakukan diagnose dan rencana tindak lanjutnya.
      Kelemahannya antara lain:
-    Biasanya hanya anak-anak yang aktif dan mempunyai kecerdasan yang lebih baik saja yang mampu menjawab dan bertanya. Dalam hal ini guru harus mampu mengelola pembelajaran melalui metode Tanya jawab dengan baik, sehingga setiap siswa mempunyai kesempatan untuk menjawab dan bertanya.

3.  Metode Karya wisata
            Biasanya metode karya wisata dilakukan dalam satu dua kali kegiatan dalam satu semester. Kelebihan metode ini adalah:
- Siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya, sehingga proses pembelajaran lebih bermakna bagi anak. Misalnya kunjungan ke panti asuhan, pasar, bank, dan lainnya.
- Sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang mendekatkan anak dengan lingkungan sekitarnya, yaitu pendekatan belajar CTL (Contextual Teaching and Learning).
Adapun kelemahannya biasanya adalah:
-  Unsur rekreasi biasanya lebih dominan sehingga proses belajarnya tersisihkan.
-  Memerlukan biaya, sehingga memberatkan orang tua anak.
-  Tempat karya wisata biasanya tempat-tempat yang nilai edukatifnya kurang, seperti water boom, kolam renang, dan lainnya. Jarang karya wisata ke tempat-tempat yang mampu meningkatkan kepedulian social anak, misalnya ke perkampungan kumuh, panti asuhan dan lainnya.
4. Praktik langsung
Adapun kelebihan metode praktik langsung adalah:
-  Pembelajaran lebih bermakna sebab anak secara langsung dapat mempelajari dan memecahkan masalah secara langsung.
-  Metode ini sangat sesuai dengan model pembelajaran konstruktivisme yang sedang dikembangkan dalam pembelajaran saat ini, yaitu merangsang anak untuk berfikir dalam memecahkan masalah.
Kelemahannya adalah:
-  Kadang membutuhkan biaya yang cukup besar, khususnya dalam praktek langsung terhadap alat-alat tertentu.
-  Tanpa bimbingan secara baik, biasanya ada anak-anak yang mengalami kesulitan dan tidak mendapatkan bimbingan dengan benar dari gurunya.

5Bermain peran (sosio-drama)
Kelebihannya adalah:
-  Anak dapat menghayati peran yang ia lakukan, sehingga anak dapat mengambil nilai baik dan buruk dari peran-peran tersebut.
-  Mendorong motivasi belajar anak, karena bermain peran merupakan metode pembelajaran yang lebih terbuka terhadap improvisasi-improvisasi anak sehingga mendorong kreativitas anak.
Adapun kelemahannya adalah:
-  Memerlukan waktu yang banyak, karena anak tidak akan langsung memahami peran yang akan dilakukannya.
-  Memerlukan kesabaran dan ketekukan guru dalam membimbing anak melakukan metode bermain peran.

6.Penugasan
Kelebihannya adalah:
-   Dengan metode penugasan, terutama tugas di rumah, anak lebih terdorong untuk belajar di rumah.
-   Dengan adanya tugas di rumah, aktivitas anak akan lebih positif.
Kelemahannya adalah:
-  Kadang kalau tugas itu terlalu banyak akan memberikan beban untuk anak dan mengurangi jam bermainnya.

7Demonstrasi
Kelebihan metode ini adalah:
-   Anak melihat dan mengalami langsung proses terjadinya sesuatu atau proses membuat sesuatu.
Kekurangannya adalah :
-    Membutuhkan alat-alat yang dibutuhkan dalam mendemonstrasikan pembuatan sesuatu.
8. Eksperimen
Kelebihan metode ini adalah:
-   Anak dapat meelakukan secara langsung apa yang dia pelajari, contohnya melakukan pembuatan sesuatu.
Kekurangannya adalah :
- Metode ini juga cenderung membutuhkan alat-alat yang dalam eksperimen.
-  Selain itu, guru harus benar-benar memperhatikan setiap anak dalam melakukan eksperimennya.



















PENUTUP

A.    Kesimpulan
Metode pembelajaran anak usia dini merupakan cara-cara atau teknik yang digunakan agar tujuan pembelajaran tercapai.
Penggunaan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter anak akan dapat memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak.
Terdapat beberapa metode yang biasanya diterapkan pada anak usia dini, antara lain : bermain, bercerita, bernyanyi, bercakap ( dialog dengan tanya jawab ), karya wisata, praktik langsung, bermain peran ( sosio-drama ), penugasan dan metode lainnya yang dianggap mampu mendorong pembelajaran anak usia dini sehingga mencapai tujuan pembelajaran.
    Tidak satupun metode pembelajaran yang lebih unggul daripada yang lainnya. Semua metode baik asal sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan ketersediaan sarana belajar anak.
B.        Saran-saran
1.      Guru disarankan menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, begitu juga metode pembelajaran anak usia dini harus menyesuaikan dengan sarana yang tersedia.
2.      Guru hendaknya lebih banyak mengkolaborasikan beberapa metode pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menarik.







DAFTAR PUSTAKA


Elizabeth B. Hurlock.1996. psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Agus Ruslan. 2007. Pendidikan usia Dini yang Baik, Landasan Keberhasilan Pendidikan Masa Depan, Makalah. Darul ma’arif:Bandung.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2007. Undang-undang No.20 Tahun 2009 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas:Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar