STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN
KOMPETENSI SOSIAL ANAK USIA DINI
a. Strategi
Pembelajaran yang Berpusatpada Anak
Anak merupakan individu yang sedang
tumbuh dan berkembang. Anak juga merupakan makhluk yang aktif. Atas dasar
faktatersebut maka dikembangkan strategi pembelajaran berdasarkan:
1)pendekatan perkembangan dan
2)pendekatan belajar aktif.
b.
Karakteristik pembelajaran yang berpusat pada anak
Pembelajaran
yang berpusat pada anak memiliki karakteristik sebagai berikut (Masitoh dkk.,
2005: 8.5 – 8.6).
·
Prakarsa kegiatan tumbuh dari anak.
·
Anak memilih bahan-bahan dan memutuskan apa yang akan
dikerjakan.
·
Anak mengekspresikan bahan-bahan secara aktif dengan seluruh
inderanya.
·
Anak menemukan sebab akibat melalui pengalaman langsung
dengan objek.
·
Anak mentransformasi dan menggabungkan bahan-bahan.
·
Anak menggunakan otot kasarnya.
c.
Sintaks pembelajaran yang berpusat pada anak
Pembelajaran yang berpusat pada anak
terdiri dari 3 tahap utama, yaitu : tahap merencanakan, tahap bekerja, dan
tahap review.
1)
Tahap merencanakan (planning time)
Pada tahap ini guru member
kesempatan kepada anak-anak untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukannya.
Guru, misalnya, menyediakan alat-alat bermain yang terdiri dari : a)
balok-balok kayu, b) model buah-buahan, c) alat-alat transportasi, d) buku-buku
cerita, e) peralatan menggambar, dan f) macam-macam boneka.
2)
Tahap bekerja (work time)
Setelah memilih kegiatan yang akan
dilakukannya, anak kemudian dikelompokkan berdasarkan kegiatan yang dipilih.
Pada tahap ini anak mulai bekerja, bermain, atau memecahkan masalah sesuai
dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Guru mendampingi siswa,
memberikan dkungan dan siap memberikan bimbingan jika anak membutuhkan.
3)
Review / recall
Setelah anak-anak selesai melakukan
aktivitasnya, mereka kemudian diberi kesempatan untuk mengungkapkan
pengalamannya secara langsung. Pada tahap ini guru berusaha agar ana-anak
mengungkapkan perasaannya dengan tepat.
b. Strategi
Pembelajaran Melalui
Bermain
a.
Rasional strategi
pembelajaranmelalui bermain
Bermain merupakan
kebutuhan anak.Bermain merupakan aktivitas yang menyatu dengan dunia anak, yang
di dalamnyaterkandung bermacam-macam fungsi seperti pengembangan kemampuan
fisik motorik,kognitif, afektif, social, dst. Dengan bermain akan mengalami
suatu proses yangmenarahkan pada perkembangan kemampuan manusiawinya.
b.
Sintaks pembelajaran melaluibermain
Strategi pembelajaran
melaluibermain terdiri dari 3 langkah utama, yaitu: tahap prabermain, tahap
bermain,dan tahap penutup.
c. Strategi
Pembelajaran Melalui bercerita
a. Rasional strategi pembelajaran
melalui bercerita
·
Bagi anak TK mendengarkan cerita yang menarik dan dekat
dengan lingkungannya merupakan kegiatan yang mengasyikkan.
·
Guru dapat memanfaatkan kegiatan bercerita untuk menanamkan
nilai-nilai positif pada anak.
·
Kegiatan bercerita juga memberikan sejumlah pengetahuan
social, nilai-nilai moral dan keagamaan.
·
Pembelajaran dengan bercerita memberikan memberikan
pengalaman belajar untuk mendengarkan.
·
Dengan dengan mendengarkan cerita anak dimungkinkan untk
mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
·
Membantu anak untuk membangun bermacam-macam peran yang
mungkin dipilih anak, dan bermacam layanan jasa yang ingin disumbangkan anak
kepada masyarakat.
b.Sintaks pembelajaran
melalui bercerita
a. Menetapkan
tujuan dan tema cerita.
b. Menetapkan
bentuk bercerita yang dipilih, misalnya bercerita dengan membacalangsung dari
buku cerita, menggunakan gambar-gambar, menggunakan papanflannel, dst.
c. Menetapkan
bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan bercerita sesuaidengan bentuk
bercerita yang dipilih.
d. Menetapkan
rancangan langkah-langkah kegiatan bercerita, yang terdiri dari:
·
menyampaikan tujuan dan tema cerita,
·
mengatur tempat duduk,
·
melaksanaan kegiatan pembukaan,
·
mengembangkan cerita,
·
menetapkan teknik bertutur,
·
mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita.
e. Menetapkan
rancangan penilaian kegiatan bercerita
Untuk mengetahui
ketercapaian tujuanpembelajaran dilaksanakan penilaian dengan cara
mengajukanpertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan isi cerita untuk
mengembangkanpemahaman anak aka isi cerita yang telah didengarkan.
d. Strategi
Pembelajaran Melalui Bernyanyi
a. Rasional strategi pembelajaran
melalui bernyanyi
a. bernyanyibersifat menyenangkan,
b. bernyanyi dapat dipakai untuk mengatasi
kecemasan,
c. bernyanyi merupakan media untuk
mengekspresikan perasaan,
d. bernyanyi dapatmembantu membangun
rasa percaya diri anak,
e. bernyanyi dapat membantu
dayaingat anak,
f. bernyanyi dapat mengembangkan
rasa humor,
g. bernyanyi dapatmembantu
pengembangan keterampilan berpikir dan kemampuan motorik anak,
h. bernyanyi dapat meningkatkan
keeratan dalam sebuah kelompok.
b. Sintaks pembelajaran melalui bernyanyi
Strategi pembelajaran denganbernyanyi terdiri dari
langkah-langkah sebagai berikut.
1) Tahap perencanaan, terdiri dari:
(a)penetapkan tujuan pembelajaran,
(b)penetapan materi pembelajaran,
(c)menetapkan metode dan teknik
pembelajaran, dan
(d) menetapkan evaluasi
pembelajaran.
2) Tahap pelaksanaan, berupapelaksanaan apa saja yang telah
direncanakan, yang terdiri dari:
(a)kegiatan awal : guru
memperkenalkan lagu yang akan dinyanyikan bersama danmemberi contoh bagaimana
seharusnya lagu itu dinyanyikan serta memberikanarahan bagaimana bunyi tepuk
tangan yang mengiringinya.
(b)Kegiatan tambahan : anak diajak
mendramatisasikan lagu, misalnya lagu Dua MataSaya, yaitu dengan melakukan
gerakan menunjuk organ-organ tubuh yang ada dalamlirik lagu.
(c)Kegiatan pengembangan : guru
membantu anak untuk mengenal nada tinggi danrendah dengan alat musik, misalnya
pianika.
3) Tahap penilaian, dilakukan denganmemakai pedoman
observasi untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang telahdicapai anak
secara individual maupun kelompok.
e. Strategi Pembelajaran Terpadu
a. Rasional strategi pembelajaran terpadu
Dengan pembelajaran terpadu,
pembelajaran yang mengintegrasikan kedalam semua bidang kurikulum atau
bidang-bidang pengembangan, berbagaikemampuan anak yang ada pada anak
diharapkan dapat berkembangan secara optimal.
b. Karakteristik strategi pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu
memilikikarakteristik : 1) dilakukan melalui kegiatan pengalaman langsung, 2)
sesuaidengan kebutuhan dan minat anak, 3) memberikan kesempatan kepada anak
untukmenggunakan semua pemikirannya, 4) menggunakan bermain sebagai wahana
belajar,5) menghargai perbedaan individu, dan 6) melibatkan orag tua atau
keluargauntuk mengoptimalkan pembelajaran (Masitoh dkk., 2005: 12.10).
c. Prinsip-prinsip strategi pembelajaran terpadu
1) berorientasi padaperkembangan
anak, 2) berkaitan dengan pengalaman nyata anak, 3)mengintegrasikan isi dan
proses belajar, 4) melibatkan penemuan aktif, 5)memadukan berbagai bidang
pengembangan, 6) kegiatan belajar bervariasi, 7)memiliki potensi untuk
dilaksanakan melalui proyek oleh anak, 8) waktupelaksanaan fleksibel, 9)
melibatkan anggota keluarga anak, 10) tema dapatdiperluas, dan 11) direvisi
sesuai dengan minat dan pemahaman yang ditunjukkananak (Masitoh dkk., 2005:
12.10).
d. Manfaat strategi pembelajaran
terpadu
Ada beberapa manfaat dari strategi
pembelajaran terpadu, yaitu: 1) meningkatkan perkembangan konsep anak, 2)
memungkinkan anak untuk mengeksplorasi pengetahuan melalui berbagai kegiatan,
3) membantu guru dan praktisi lainnya untuk mengembangkan kemampuan
profesionalnya, dan 4) dapat dilaksanakan pada jenjang program yang berbeda,
utnuk semua tingkat usia, dan untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
e. Sintaks pembelajaran terpadu
Prosedur pelaksanaan pembelajaran
terpadu terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut (Masitoh dkk., 2005: 12.19
– 12.20).
1)
Memilih tema
Pemilihan
tema untuk pembelajaran terpadu dapat bersumber dari: (a) minat anak, (b)
peristiwa khusus, (c) kejadian yang tidak diduga, (d) materi yang dimandatkan
oleh lembaga, dan (e) orang tua dan guru.
Ada beberapa kriteria untuk
pemilihan tema, yaitu: (a) relevansi topik dengan karakteristik anak, (b)
pengalaman langsung, (c) keragaman dan keseimbangan dalam area kurikulum, (d)
ketersediaan alat-alat, dan (e) potensi proyek.
2)
Penjabaran tema
Tema yang sudah diplih harus dijabarkan
ke dalam sub tema-sub tema dakan konsep-konsep yang didalamnya terkandung
istilah (term), fakta (fact), dan prinsip (principle),
kemudian dijabarkan ke dalam bidang-bidang pengembangan dan kegiatan belajar
yang lebih operasional.
3)
Perencanaan
Perencanaan harus dibuat secara
tertulis sehingga memudahkan guru untuk mengetahui langkah-langkah apa yang
harus ditempuh. Tentukan tujuan pembelajaran, kegiatan belajar, waktu,
pengorganisasian anak, sumber rujukan, alat-permainan yang diperlukan, dan penilaian
yang akan dilakukan.
4)
Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dilakukan dan
dikembangkan kegiatan belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Pada
saat proses berlangsung dilakukan pengamatan terhadap proses belajar yang
dilakukan oleh anak.
5)
Penilaian
Penilaian
dilakukan pada saat pelaksanaan dan pada akhir kegiatan pembelajaran dengan
tujuan untuk mengamati proses dan kemajuan yang dicapai anak melalui kegiatan
pembelajaran terpadu.
2.Metode
–Metode Pembelajaran Dalam Mengembangkan Kompetensi Sosial Anak Usia Dini
1.pengertian metode
Metode pembelajaran
anak usia dini merupakan cara-cara atau teknik yang digunakan agar tujuan
pembelajaran tercapai.
Penggunaan metode
pengajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter anak akan dapat memfasilitasi
perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya
sikap dan perilaku positif bagi anak.
2.macam-macam met ode pembelajaran
1. Ceramah
Metode ini sangat umum digunakan
dalam proses pembelajaran, tidak terkecuali pada pendidikan anak usia dini.
Adapun kelebihan metode ceramah adalah:
- Banyak materi dapat
disampaikan pada proses pembelajaran.
Sedangkan Kekurangannya adalah :
- Sifatnya hanya satu arah,
sehingga tidak mendorong anak untuk aktif dan kreatif.
2.Bercakap ( dialog dengan tanya jawab )
Dalam metode ini terkandung beberapa
kelebihan, yaitu:
- Anak
didorong untuk lebih aktif dalam menjawab dan bertanya, sehingga dapat merangsang kemampuan berfikirnya.
- Guru
dapat mengetahui perkembangan setiap anak, karena guru dapat langsung menilai
kemampuan anak dalam menjawab atau bertanya. Sehingga guru dapat melakukan
diagnose dan rencana tindak lanjutnya.
Kelemahannya antara lain:
-
Biasanya hanya anak-anak yang aktif dan mempunyai kecerdasan yang lebih baik
saja yang mampu menjawab dan bertanya. Dalam hal ini guru harus mampu mengelola
pembelajaran melalui metode Tanya jawab dengan baik, sehingga setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab dan bertanya.
3. Metode
Karya wisata
Biasanya
metode karya wisata dilakukan dalam satu dua kali kegiatan dalam satu semester.
Kelebihan metode ini adalah:
- Siswa
dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya, sehingga proses pembelajaran
lebih bermakna bagi anak. Misalnya kunjungan ke panti asuhan, pasar, bank, dan
lainnya.
- Sesuai
dengan pendekatan pembelajaran yang mendekatkan anak dengan lingkungan
sekitarnya, yaitu pendekatan belajar CTL (Contextual Teaching and Learning).
Adapun kelemahannya biasanya adalah:
- Unsur rekreasi biasanya
lebih dominan sehingga proses belajarnya tersisihkan.
- Memerlukan biaya,
sehingga memberatkan orang tua anak.
- Tempat
karya wisata biasanya tempat-tempat yang nilai edukatifnya kurang, seperti water
boom, kolam renang, dan lainnya. Jarang karya wisata ke tempat-tempat yang
mampu meningkatkan kepedulian social anak, misalnya ke perkampungan kumuh,
panti asuhan dan lainnya.
4. Praktik
langsung
Adapun kelebihan metode praktik langsung adalah:
- Pembelajaran
lebih bermakna sebab anak secara langsung dapat mempelajari dan memecahkan
masalah secara langsung.
- Metode
ini sangat sesuai dengan model pembelajaran konstruktivisme yang sedang
dikembangkan dalam pembelajaran saat ini, yaitu merangsang anak untuk berfikir
dalam memecahkan masalah.
Kelemahannya adalah:
- Kadang
membutuhkan biaya yang cukup besar, khususnya dalam praktek langsung terhadap
alat-alat tertentu.
- Tanpa
bimbingan secara baik, biasanya ada anak-anak yang mengalami kesulitan dan
tidak mendapatkan bimbingan dengan benar dari gurunya.
5. Bermain
peran (sosio-drama)
Kelebihannya adalah:
- Anak
dapat menghayati peran yang ia lakukan, sehingga anak dapat mengambil nilai
baik dan buruk dari peran-peran tersebut.
- Mendorong
motivasi belajar anak, karena bermain peran merupakan metode pembelajaran yang
lebih terbuka terhadap improvisasi-improvisasi anak sehingga mendorong
kreativitas anak.
Adapun kelemahannya adalah:
-
Memerlukan waktu yang banyak, karena anak tidak akan langsung memahami peran
yang akan dilakukannya.
- Memerlukan
kesabaran dan ketekukan guru dalam membimbing anak melakukan metode bermain
peran.
6.Penugasan
Kelebihannya adalah:
- Dengan
metode penugasan, terutama tugas di rumah, anak lebih terdorong untuk belajar
di rumah.
- Dengan adanya
tugas di rumah, aktivitas anak akan lebih positif.
Kelemahannya adalah:
- Kadang
kalau tugas itu terlalu banyak akan memberikan beban untuk anak dan mengurangi
jam bermainnya.
7. Demonstrasi
Kelebihan metode ini adalah:
- Anak
melihat dan mengalami langsung proses terjadinya sesuatu atau proses membuat
sesuatu.
Kekurangannya adalah :
- Membutuhkan
alat-alat yang dibutuhkan dalam mendemonstrasikan pembuatan sesuatu.
8. Eksperimen
Kelebihan metode ini adalah:
- Anak
dapat meelakukan secara langsung apa yang dia pelajari, contohnya melakukan
pembuatan sesuatu.
Kekurangannya adalah :
- Metode ini juga cenderung
membutuhkan alat-alat yang dalam eksperimen.
- Selain
itu, guru harus benar-benar memperhatikan setiap anak dalam melakukan
eksperimennya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode pembelajaran
anak usia dini merupakan cara-cara atau teknik yang digunakan agar tujuan
pembelajaran tercapai.
Penggunaan metode
pengajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter anak akan dapat memfasilitasi
perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya
sikap dan perilaku positif bagi anak.
Terdapat beberapa metode yang
biasanya diterapkan pada anak usia dini, antara lain : bermain, bercerita,
bernyanyi, bercakap ( dialog dengan tanya jawab ), karya wisata, praktik
langsung, bermain peran ( sosio-drama ), penugasan dan metode lainnya yang
dianggap mampu mendorong pembelajaran anak usia dini sehingga mencapai tujuan
pembelajaran.
Tidak satupun
metode pembelajaran yang lebih unggul daripada yang lainnya. Semua metode baik
asal sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan ketersediaan sarana belajar
anak.
B.
Saran-saran
1. Guru
disarankan menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai, begitu juga metode pembelajaran anak usia dini harus
menyesuaikan dengan sarana yang tersedia.
2. Guru
hendaknya lebih banyak mengkolaborasikan beberapa metode pembelajaran agar
proses pembelajaran lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth B. Hurlock.1996. psikologi Perkembangan. Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Agus Ruslan. 2007. Pendidikan usia Dini yang Baik,
Landasan Keberhasilan Pendidikan Masa Depan, Makalah. Darul
ma’arif:Bandung.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2007. Undang-undang
No.20 Tahun 2009 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas:Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar